setiap pagi
ketika hampir setiap ruas jalan telah ramai sesak oleh para pengguna jalan
mungkin peran pak satpam sering terlupakan oleh kita
satu dari bapak-bapak penjaga jalan tersebut mampu menarik perhatian saya..
tidak hanya untuk hari ini,tapi hampir setiap kali saya berpapasan dengan beliau.
seorang satpam, berbadan kecil dan kurus serta berkulit sawo matang
pada setiap aktivitasnya beliau selalu tersenyum tulus sembari menampilkan sikap hormat yang tentunya sangat menyajikan keramahan bagi setiap para pengguna jalan yang melintas,tidak peduli apakah mereka memperhatikan beliau atau tidak..
sekali waktu ketika berpapasan dengan beliau,tetap ditemani dengan senyuman khasnya
saya membalas jamuan keramah-tamahannya dengan sedikit senyuman dan anggukan kepala
dan ternyta pak satpam ini pun membalas rasa hormat saya tersebut dengan mimik muka yang terlihat sangat senang dan tersenyum lebih lebar
hal tersebut ternyata membawa efek positif ke diri saya sendiri
tersenyum kepada orang lain serta dibalas dengan senyuman yang tulus dan indah mampu memberikan euforia berbeda di pagi itu
akhirnya saya baru menyadari pengertian bahwa "senyum itu sodaqoh"
saya yang pagi itu berperan sebagai sang fakir
merasa mendapatkan sumbangan berupa lembaran senyum dan kepingan keramahan dari si kaya
pak satpam itu selalu tersenyum
mungkin beliau bukan orang yang kaya dalam banyaknya materiil
tapi setidaknya dia telah berbagi kekayaan senyumannya setiap hari
yang tentunya tidak semua orang berada untuk mampu se"kaya" beliau
Terima kasih..
telah mengajarkan bahwa senyum itu mudah dan menyenangkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar