Rabu, 01 Desember 2010

Mengutip petikan "mbah" Rono

" .........Merapi saat ini sedang memberikan limpahan kesuburan, yang akan di nikmati masyarakat merapi kelak.. jadi masyarakat saat ini di harapkan menyingkir sedikit, sangat bersabar, tenang, dan menyiapkan stamina lebih untuk menghadapi kejadian yang saat ini terjadi.....merapi ini kan lebih banyak memberi, dari pada meminta, merapi telah memberi mata air yang jernih, tanah yang subur,bahkan telah bisa membangun gedung2 yang tinggi krena materialnya.....jadi, kita harus menanggapinya dengan bersabar.... "

- Surono, Kepala PVMBG -
source: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5833652


Saya bukan lah korban langsung dari amukan merapi ini,
dan mungkin saya juga tidak terlalu tahu banyak mengenai perkembangan musibah merapi,
tapi setidaknya saya mengerti betapa menderita dan paniknya kondisi para korban disana..

Petikan kalimat dari Pak Surono diatas mungkin adalah suatu bentuk kearifan yang langka dalam menyikapi fenomena ini. Beliau tidak langsung menyatakan ini sebagai bencana, tapi sebuah siklus alam. Ada saatnya bagi kita untuk mengalah pada kekuatan alam dan selalu tetap tawakal.

Kata-kata beliau setidaknya mampu menenangkan para korban, menularkan semangat untuk selalu berpikiran positif dan mampu mengajak seluruh orang untuk mampu mengambil hikmah dari semua kejadian yang ada.


Namun sayangnya kalimat ini bukan berasal dari orang-orang yang mengaku sebagai wakil rakyat, yang lucunya malah berkomentar menikam hati orang-orang yang diwakilinya..
(tetep masih kesel sama orangyangtidakpunyaotaktapipunyakekuasaan)



Bangkit JOGJA!May God bless Indonesia



Selasa, 30 November 2010

Kembali Berjalan: Road Trip

Pada tanggal 1 November 2010, adik saya, Dian akan diwisuda di kampusnya UUM. Karena sangat ingin menghadiri acara tersebut, saya akhirnya mengajukan ijin cuti dari tanggal 29 Okt- 7 Nov. Sungguh merupakan suatu rentang hari yang cukup panjang untuk berlibur.

Cerita perjalanan liburan saya selama 1 minggu lebih ini dapat saya kelompokkan menjadi dua bagian; sesi road trip dan backpack zone.


1. Road Trip

Saya mendarat di LCC Malaysia 29 Nov pukul 23.00. Ternyata rombongan keluarga besar saya telah terlebih dahulu mendarat disana hampir 4 jam sebelum kedatangan saya. Rombongan ini sendiri terdiri dari orang tua dan adik saya, ikut serta pula kakek nenek. Selain itu tante dan sepupu-sepupu pun ikut bergabung. Serta seorang tamu undangan khusus yaitu sang pacar dari adik saya, yang akihrnya nanti akan ikut berbelpek ria di thailand. Rombongan besar berjumlah 16 orang ini akan dibagi ke dalam 2 mobil, dimana masing-masing terdiri dari 8 orang tiap mobilnya.

Bagian pertama perjalanan saya ini saya namakan dengan "road trip". Hal ini dikarenakan dari 4 hari total perjalanan saya bersama keluarga besar kali ini, hampir 75% waktu perjalanan saya habiskan selama di perjalanan. Titik awal Road Trip ini sendiri akan bermula dari Kuala Lumpur dan kemudian menuju Singapura. Selepas Singapura kami akan langsung bergerak ke utara menuju Sintok dimana kampus adik saya berada. Setelah itu kami akan kembali pulang menuju KL sambil menyempatkan diri dulu untuk melihat-lihat kota Penang.

And here the story goes…

Perjalanan dimulai dengan tujuan pertama: Singapura.

Selepas meninggalkan LCC sekitar pukul 24.00, perjalanan akan diarahkan menuju selatan. Sempat mampir “menginap” sebentar di rest area, yang kelak rest area-rest area ini akan menjadi penginapan utama selama perjalanan saya kali ini. Rest area yang kami singgahi kurang lebih serupa dengan yang biasa kita jumpai sepanjang tol cipularang. Berbagai fasilitas mulai dari musholla, food court dengan varietas makanan yang tinggi, parkiran luas, serta kamar mandi yang benar bersih. Musholla dan mobil pun menjadi pilihan utama untuk meluruskan badan dan memejamkan mata barang sejenak sebelum kami melanjutkan perjalanan di pagi harinya.











Di pagi hari setelah 2 jam perjalanan selepas check-out dari rest area, Johor pun berdiri tegak menyambut kami. Kota ini berperan sebagai pintu gerbang untuk dapat masuk menuju Singapura. Masalah imigrasi? Disini semua serba drive-in, anda tidak perlu repot-repot keluar mobil untuk menjalani segala prosedur keimigrasian. Namun berhubung saya dan sebagian keluarga baru pertama kali ini memasuki Singapura, terpaksalah kami diajak “berkenalan” terlebih dahulu dengan petugas imigrasi nya melalui prosedur wawancara dan pengecekan passport.

30 Oktober, Singapura. Kami berpusing-pusing di kota peninggalan Sir Raffles ini tidak lebih dari 8 jam. Hanya sempat menjenguk bagaimana bentuk marlion yang sesungguhnya dan setelah itu hanya berjalan-jalan keliling kota. Itupun tanpa sempat ke Santosa Island. Benar apa kata orang, ini negeri mahal bung!

Adik saya pun sempat bercanda bahwa sebenernya harga barang (nominal angka) di Singapura dan di Malaysia itu sama, yang berbeda itu cuma mata uang nya.


Destinasi kedua: UUM, Sintok, Malaysia

Perjalanan pun di lanjutkan malam hari meninggalkan Singapura. Sempat menginap lagi di rest area sebelum KL, kemudian perjalanan kembali dilanjutkan pada pagi harinya sembari singgah sebentar di Putra Jaya KL untuk langsung menuju UUM di Sintok, sambil sesekali menghampiri beberapa teman papa yang kebetulan bertempat tinggal sejalan dengan perjalanan menuju UUM. Tak terasa selama seharian penuh ini kami menghabiskan waktu di atas kendaraan menyusuri jalan bebas hambatan sepanjang semenanjung Malaka ini.










Pagi hari 1 Nov di UUM. Kampus ini memiliki pemandangan yang luar biasa rapi dan luas. Terletak di ujung perbatasan Malaysia dengan thailand, serta jauh dari hingar bingarnya perkotaan sehingga menyebabkan kampus ini terasa sangat asri dan tenang.


Dian diwisuda di hari ini. Acaranya sendiri berlangsung di auditorium yang beratmosfer tidak jauh berbeda dengan Sasana Budaya Ganesha ITB. Ternyat acara formil wisudaan disini pun tidak jauh berbeda dengan yang pernah saya alami dulu. Tapi yang dirasa cukup berbeda, acara wisudaan ini diseliingi oleh beberapa penampilan kesenian musik. Ok, saya akui paduan suara mereka terdengar cukup menyeramkan, tapi UUM berani menampilkan diversity kebudayaan mereka dengan menampilkan berbagai nstrumen kesenian seperti: Bag Pipe, Big Band, Indian traditional music, dan bahkan angklung, gamelan, serta talempong pun tidak ketinggalan untuk unjuk kebolehan disini. Ironis, sebagai bangsa yang mengklaim kesenian tersebut sebagai hak miliknya, boro-boro untuk membanggakannya sebagai kekayaan intelektuil bangsa sendiri, sekedar mempertontonkannya di acara-acara formil sehari-hari kayaknya aja masih dirasa sangat kurang.



Hal lain yang cukup mencengangkan saya adalah kampus ini memiliki race gokart sendiri!!! (sayangnya karena hujan selama beberapa hari di sana, saya pun tidak sempat untuk menjajal sirkuit ini :p). For more additional info, Bapak ketua dewan legislatif kita yang terhormat ternyata wisudaan juga di UUM tepat satu hari sebelum adik saya. Terlihat umbul-umbul bergambar beliau di beberapa titik di dalam kampus.


Saya sempat membayangkan kalo umbul-umbul tersebut bisa tercancam dijadikan keset kaki alternatif oleh para rakyat yang geram dengan komentar kenegaraan wakil rakyatnya mengenai musibah mentawai.

Setelah dua hari menetap di kampus UUM, pada tanggal 2 Nov pagi kami pun melanjutkan perjalanan kembali menuju KL. Saya dan Doli akan berpisah dengan rombongan disini. Kami akan melanjutkan perjalanan meunuju Chiang Mai pada tanggal 3 Nov pagi, sedangkan keluarga yang lain akan kembali ke Indonesia pada tanggal 4 Nov.

Di perjalanan sebelum mencapai KL, kami sempatkan untuk mampir dahulu di kota terbesar kedua Malaysia, Penang. Kota-pulau yang letaknya terpisah dari semenanjung Malaka ini dihubungkan oleh sebuah jembatan yang di klaim sebagai terpanjang di Asia tenggara. Pulau penang dan semenanjung Malaka mungkin bisa saya analogikan secara geografis dengan Madura dan Jawa. Semenanjung Malaka dan Jawa memiliki peran yang sama yaitu sebagai epicentrum dari segala urusan pemerintahan, perekonomian, dan kebudayaan bagi masing-masing negara. Dengan kondisi analogi seperti seperti itu, maka seharusnya Madura dan Penang memiliki kondisi demografi yang nyaris sama. Jika Penang mampu berdiri sebagai kota terbesar kedua di Malaysia bahkan dilengkapi dengan International Airport tersibuk setelah KLCC Kuala lumpur, sedangkan untuk Madura, maaf mungkin saya tidak bisa berkomentar banyak.



Melintasi jembatan Penang sepanjang 13,5 km ini saya hanya bisa geleng-geleng kepala kalau (dulu) betapa kagumnya saya dengan jembatan Suramadu. Ternyata dari saudara muda yang sering kita caci maki ini, masih banyak hal yang perlu kita pelajari dari mereka.

Rabu, 17 November 2010

Pandji - Lagu Melayu



Pandji kembali beraksi.

Setelah beberapa waktu lalu sangat akrab di telinga saya dengan gerakan ”Indonesia Unite”-nya, kini kembali menjual nilai-nilai nasionalisme melalui sisi musikalitasnya. Dan serunya lagi, “Lagu-Melayu” yang berada di album “MERDESA” dapat langsung diunduh gratis dari http://www.pandji.com/merdesa/ .

Lagu yang sangat-sangat mampu mempengaruhi saya untuk berkenalan erat dengan negeri sendiri.



bangun pagi, buka jendela di bukit tinggi
udara segar masuk ke kamar, rebahan bentar, tidur lagi
atau niat bangun pagi-pagi liat sunrise di borobudur, asik sendiri
atau ke Kupang menatap pantai bersantai kita sambil mengopi
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
pernahkah engkau sendiri di pantai samalona makassar
atau ke Belitong lalu ke pantai, foto-foto di depan batu yang besar
atau Manado di bulan Juli, kekayaan lautnya lebihi Bali
di pantai Pulau Siladen menatap Manado tua terasa keren

main bola dengan pemuda di desa sumberejo lampung utara
atau main basket dengan penuh gaya di stadion DBL Arena Surabaya
di manapun kita berada selama berdiri di Indonesia
harus bangga, harus berkarya, dan harus dengarkan pantun saya

reff:
jalan-jalan ke pasar ketemu mbak ayu
duduk bersamanya dan minum-minum jamu
jangan pernah malu punya darah melayu
karna itu kekayaan milik bangsamu
[2x]

banyak orang di Indonesia hanya pergi ke kota-kota yang sama
libur ke Singapore atau ke Malaysia, weekend ke Bandung, pulang ke Jakarta
hanya tahu tentang Indonesia dari berita TV dan koran saja
bukalah kopermu, isi dengan baju, banyak destinasi yang bisa dituju

pernahkah kau dan seorang kawan ngopi kotang susu jahe di Blandongan
atau di Medan ke nelayan nikmati seporsi pancake durian
sempatkan untuk meluncur ke Padang makan sate padang Mak Syukur
atau di Malang duduk dengan tenang dengan secangkir hangat Wedhang Secang

apabila kau ragu untuk menjelajahi negrimu
perjalanan pesawat tak makan waktumu kecuali Papua hanya setidurmu
siapa lagi kalau bukan kamu yang jadi DUTA UNTUK BANGSAMU
negri yang kaya kamupun tahu sekarang giliran dunia yang tahu


repeat reff


anak-anak yang ada dimana-mana
semua punya senyum yang sama, semua simpan mimpi yang sama
sayang skali oleh kakaknya yang darah melayu digoda-goda
charly, lanjutkanlah kau berkarya, mungkin kelak kita bisa…

repeat reff


pliss bgt,
be proud with your beloved country..

Jumat, 29 Oktober 2010

Hari ini mulai jalan..

pukul 09.16..

beep..
sms dari pacar,mampir ke hape...

"Mpung..

dua tahun lalu ada yang semangat nyeritain mimpi mau keliling eropa, bekpekeran... beberapa bulan yang lalu ndud yang dapet kesempatan duluan...

now its your turn..

selamat travelin..
selamat ngerasain extraordinary experience,
good or bad =).."

Yap..
today i'm leaving the town for a while..
Not for europe as my destination for now..
i'd rather choose thailand as my first step learning the meaning of traveling itself..

wish me luck for my first time experience having this remarkable overseas traveling

p.s:
i already noted Phuket and Europe as our next destinations as i promised you before, would you?
:D

Selasa, 12 Oktober 2010

Tour d'Java (Part 1)

While writing this post, it just reminds me the previous post i have made couple years ago. At that moment, i have planed such a marvelous idea about backpack traveling around Java (check this: trip to sempu). Starting from Bandung, the trip would across several Java’s big cities and finish at Sempu Island in East Java. Ironically, all the plans we have set did not bring us to any realization yet.

And then..

Almost two years from that time, now i gladly report that i have done that traveling stories, although it came with some different cities as i have planned before. Sempu Island, as the finish line for the previous plan, is already noted for upcoming trip for next month.

For stories from the cities i have visited in, here they are:

1.Central Java


a.Solo
Unfortunately, I only spent less than 1 day in this thousands-of-culture-heritage city. Things i remembered most about this city is the remarkable delicious soup named Teamlo. I do believe i have to visit Solo again in the future in order to explore more another hidden legendary beauty there.

b.Dieng- Wonosobo
Hey Indonesia!
Proudly announced that i have stepped my own feet on the second highest plateau around the globe, DIENG!





Dieng is located 2100 m above the sea level and recognized as the second highest plataeu after The Himalaya. It only took 45 minutes from Wonosobo. Along the road to Dieng, the travelers would be amazed by spectacular scenery of the combination between hills, mountains, farm and the high land.

Dieng offers thousands of interesting places and unique cultures. Enjoying the beautiful sunrise might be the first thing you may not miss here. Besides that, Telaga Warna also known as one of the most favourite destination in Dieng. Few years ago, it has several colours appeared on its surface. Unfortunately, the deforestation effect of the mountains turned the Telaga warna into only a single colour appeareance lake.



Another places that you have to visit are The group of temples, Gatot Kaca, Pendawa Lima,or Arjuna. It absolutely fascinating all the travelers with its own unique structures and stories.
Another natural beauty of Dieng is the Crater of Sikidang. Just pay more attention cause this active creater emit strong sulphur odor at the air.



Things that really remarkable for me is the local spheres around is not so-like Indonesia. An extremely cold ambient temperature completed with pure fresh air around turn my self into forgetting Gresik for a while. Just make sure to equip yourself with extra clothes or jackets to keep your body warm.

For further information, it is highly recommended to pleased yourself with a unique food called “mie ongklok” at Wonosobo. A unique combination from a plate of thick sauce noodle while served with beef satay as a compliment. Obviously a must-tried cullinery!



c.Ambarawa Bandungan
Ambarawa is a great option in spending holiday with your family. Beautiful scenery and tracking path around the Gedung Songo Temple are the things that you can not miss from this place. Gedung Songo is a group of 9 temples which located separatedly by hills. The adventure challenge you to complete visiting all the temple only by walking.



Tons of thanks for the Nasti’s family for inviting me into their beautiful family gathering. Yes, I truly wish i could join with her another family events in the future.



to be continued....

Minggu, 19 September 2010

Kembali Pulang Ke Rumah – Part 1

Mudik tampak telah menjadi ritual wajib bagi para perantauan ketika masa libur lebaran telah tiba. Rasa kangen yang membludak untuk kembali berkumpul dengan keluarga menjadi motif utama bagi para musafir tersebut untuk kembali ke pangkuan kampung halaman yang telah ditinggalkan lama. Dan tentunya setiap perjalanan mudik mampu membawa cerita tersendiri bagi para pelakunya, terutama bagi saya tentunya.

Perjalanan mudik tahun ini memberikan banyak pelajaran tersendiri bagi saya. Tidak habis waktu dan tenaga rasanya untuk membagi pengalaman yang saya dapatkan ketika selama perjalanan tersebut. Pelajaran berharga pertama saya kali ini harus saya tebus dengan sangat mahal. Lolita a.k.a laptop item kebanggaan ane hilang berpindah tangan yang murni disebabkan oleh kecerobohan dalam menjaga barang.

. . .

Dengan menggunakan bis P*hal* Kenc*n* saya meninggalkan Gresik untuk menuju Bandung. Satu tas kecil dengan hape dan dompet, satu tas jinjing besar berisikan baju, satu bungkus oleh-oleh untuk keluarga pacar, serta satu tas backpack dengan laptop didalamnya merupakan bawaan yang dibawa pada hari tersebut. Tas jinjing masuk bagasi, paket oleh-oleh disimpan loker di atas kursi, tas kecil yang selalu menempel di badan, namun tas backpack yang “hanya” duduk manis dibawah kursi. Di tiket yang tercetak, saya seharusnya duduk di baris tengah dan berdampingan dengan seorang pemuda. Tapi tampaknya hari ini bis kelihatan tampak sangat lengang, sang kenek pun memberitahu bahwa masih banyak kursi kosong tersisa. Tampaknya tidak ada salahnya bagi saya untuk pindah barisan, menuju tempat duduk lapang dan sendiri. Kelak, hal tersebut merupakan keputusan yang akan sangat saya sesali.

Semua berjalan lancar, aman, dan tanpa ancaman selama perjalanan. Ketika break perjalanan untuk makan malam, tas backpack pun turut ikut serta dipanggul selama makan. Namun setelah itu, tas ini pun kembali disimpan rapi dibawah kursi, sedangkan saya terus terlelap hingga melewatkan break sahur. Aneh memang, dari beberapa kali perjalanan saya ke bandung, saya tidak pernah tidur senyenyak ini.

Bandung di pagi hari, bus berjalan pelan di tengah keramaian Jalan Soekarno Hatta. Saya pun berkemas untk bersiap turun di perempatan Kiaracondong. Dengan sigap tas backpack pun kembali menempel punggung. Tapi tampak terjadi keributan kecil di kursi barisan depan yang dipicu oleh seorang penumpang yang menempati kursi yang tepat dibelakang supir. Laki-laki yang sekitar berumur 30 tahun-an tersebut tampak panik sambil sesekali merogoh tasnya.

“Bagaimana ini pak, laptop saya hilang.” ujar laki-laki tersebut.

Ketika mendengar keluhannya tersebut, saya pun sempat menahan nafas untuk sementara. Saya merasa ada yang tidak beres, kenapa tas backpack tidak terasa berat seperti biasanya.

“Astaghfirullah, saya juga...”

. . .


Kehilangan (barang) menjadi hal yang sedikit langka diri saya pribadi. Sejak dari masa dahulu kala tampaknya saya termasuk orang yang cukup beruntung dalam masalah ini. Sudah cukup banyak kasus teman-teman yang telah mengalami kehilangan baik itu barang berupa HP, laptop, kamera , dompet, motor, dll ataupun orang-orang yang mereka sayangi. Lolita tampaknya menjadi kali pertama bagi saya untuk merasakan bahwa kehilangan itu sungguh sangat tidak mengenakkan.

Tampaknya benar apa kata orang, sesuatu akan terasa sangat berharganya tepat ketika ia telah meninggalkan kita. Seharusnya saya bersyukur, karena saya diingatkan “hanya” dengan sebuah laptop, bukan dengan hal lain yang lebih saya sayangi.

Saya sekarang sadar bahwa sudah sepantasnya kita mensyukuri dengan apa yang telah kita punyai. Hal ini memberikan pelajaran berharga bahwa jagalah dengan sebaik mungkin apapun yang saya miliki sekarang, apalagi hal tersebut merupakan seseorang yang amat sangat berarti bagi kita.


Terima kasih Lolita untuk dua tahun yang sangat berkesan ini.
Maaf ya Papa, uda sudah menghilangkan barang kesayangan papa ini. Mungkin lain waktu, uda bisa menggantinya dengan pengganti yang jauh lebih baik.

Rabu, 04 Agustus 2010

Kembali berjalan...

Mungkin sudah lama saya tidak merasakan gairah ini kembali..
yap!!
hasrat yang bergelora untuk kembali berjalan melangkah untuk tengak-tengok keindahan negeri :)

Diilhami oleh setumpuk kejenuhan yang telah memuncak, informasi-informasi wisata murah-meriah di internet, berbagai cerita perjalanan beberapa teman dan kecemburuan mendalam pada teman yang bolak-balik sppd muter-muter indonesia, tampaknya berbekpek-ria muncul menjadi solusi cerdas dalam menghabiskan wiken (daripada hanya selalu surabaya-gresik pp).

Bulan juli 2010 tampakanya menjadi bulan yang sedikit spesial.
I've spent 4 weekends in a row outside the town :)
Dimulai dari Magelang,Bandung,Jogja, dan terakhir Jepara.

Memang tidak semua kota tersebut saya kunjungi murni hanya untuk alasan jalan-jalan semata. Bahkan hanya trip ke jogja yang benar-benar saya niatkan untuk berbekpek-ria disana, dan selebihnya merupakan kunjungan yang didasari oleh alasan pribadi tertentu. Tapi setidaknya dari ke-empat trip tersebut mampu meng-alert-kan saya bahwa walaupun dalam keadaan waktu yang mepet sekalipun (cuma 2 hari libur+senen dah masuk kantor), berbekpek-ria mampu untuk dilaksanakan!!

Oke...
bersiap-siap lah wahai jawa+bali+lombok+sulawesi+belitung+dll !!!!
awak taklukan kelean semua sebentar lagi hahahahahaha

Rabu, 21 Juli 2010

Mengeluh sebentar

Mengeluh bukanlah nama tengah saya..

Tapi ada kalanya saya berhenti sebentar lalu menghela nafas. Bahkan saya merasa sangat tidak ada apa-apanya dengan yang saya miliki.
Tak dapat dihindari bahwa kadang terlintas segelintir rasa iri melihat "rumput-rumput tetangga" yang lain..

Kita disini tidak selalu berbicara tentang uang, kawan..
Kesempatan, tantangan, passion ataupun kepercayaan interpersonal merupakan sebuah interpertasi keinginan untuk sebuah gambaran pekerjaan yang ideal..
Apakah saya telah mendapatkannya semua itu? tentu saja ada sebagian, tapi saya ragu apakah saya seberuntung yang lain.

Sebenarnya banyak pencerahan yang bisa ditemui dari lingkungan sekitar untuk meredam aura negatif tersebut,dan secara tak sengaja saya menemukan kata-kata mutiara yang mungkin sedikit banyak cukup memberikan inspirasi..

Ketika Kita mempunyai 1000 keinginan,
yakinlah bahwa Allah memiliki sejuta pengetahuan tentang kebutuhan Kita

(copas dari status-nya anggi :p)

If a man is called to be a streetsweeper, he should sweep streets even as Michelangelo painted or Beethoven composed music or Shakespeare wrote poetry. He should sweep streets so well that all the hosts of heaven and earth will pause and say, "Here lived a great streetsweeper who did his job well."
(Martin Luther King, Jr.)

dan
ditambah beberapa sms cerewet-nya pacar yang udah di-save di hape..

tarik napas
hembuskan

ayo lari lagi
hooooosssh...!!!

Sabtu, 03 Juli 2010

Coret-coret piala dunia




Tidak terasa WC 2010 akan hampir usai sebentar lagi..

Hampir selama sebulan ini para penggila bola di seluruh dunia dimanjakan oleh-oleh aksi-aksi brilian para gladiator lapangan hijau. Untuk masalah kualitas pertandingan sendiri, saya cenderung untuk berpendapat bahwa ini adalah piala dunia yang paling membosankan yang pernah saya ikuti. Sejauh ini vuvuzela dan jabulani selalu dijadikan kambing hitam atas kekurang atraktifannya pertandingan WC tahun ini. Yaaah setidaknya itu alasan yang lebih baik daripada alasan “belum gajian” yang sering kita temui di dunia sepakbola tanah air.

Hal teknis tentunya bukan menjadi sorotan utama bagi saya dalam pertandingan2 di WC tahun ini. Tapi banyak hal-hal di luar lapangan yang sangat menarik perhatian saya. Pertunjukan non-teknis tersebut sedikit banyak mampu memberikan pencerahan bahwa sepakbola tidak hanya melulu berbicara di soal teknis individu, strategi taktis ataupun team-work yang mumpuni. Tetapi juga berkorelasi erat dengan semangat kebangsaan, kemanusiaan, mental juara dan sikap fair play yang konon hal tersebut merupakan barang mewah di Indonesia.

Bagi saya WC 2010 tidak hanya selalu bisa diasosiakan sebagai festival sepakbola semata, bahkan saya menganggap bahwa ini adalah pertunjukan reality show yang sesungguhnya “real” (ini di luar konteks calciopoli tentunya, kalau untuk yang ini baru benar-benar cerita telenovela). Emosi, tawa, tangis, teriakan kemenangan, ratapan kepedihan, pengkhianatan, dan loyalitas semuanya mampu diperagakan apik oleh tiap aktornya. Walaupun tidak setiap cerita mampu berakhir dengan happy ending, tapi disanalah letak keindahannya, kita tidak pernah mampu memprediksi kelanjutan cerita di episode layaknya sinetron yang kadang sungguh sangat predictable. Banyak kisah-kisah menarik yang sungguh sangat disayangkan ketika menonton "reality show" ini.

Wasit sebagai pemimpin tertinggi di lapangan tentunya memiliki posisi yang sangat dihormati di lapangan. Keputusannya adalah mutlak dan tak terbantahkan. Namun wasit tetaplah manusia biasa, mengambil keputusan yang tepat dengan jangkauan wilayah kerja berukuran 110 m x 65 m bukanlah perkara enteng. Kesalahan pun kerap dilakukan oleh para korps berbaju hitam tersebut. Hal yang sangat menarik bagi saya adalah seberapun fatal kesalahan keputusan wasit tersebut, tidak ada tindakan protes berlebihan dari pemain, tim, ataupun bangsa yang telah dirugikan sebelumnya. Tidak ada acara walk out. Boro-boro pemukulan. Kearifan para semua pihak yang terlibat untuk menerima keputusan sang wasit merupakan suatu wujud penghormatan atas peraturan dan adanya kemampuan untuk berjiwa besar.

Hal menarik berikutnya yang membuat saya sedikit takjub adalah bahwa FIFA sebagai badan sepakbola tertinggi dunia bersedia untuk meminta maaf atas kekeliruan yang telah terjadi. Tidak cukup hanya dengan sekedar permintaan maaf, FIFA pun menyampaikan niat baik nya untuk mengevaluasi segala kesalahannya. Memang sungguh sangat terdengar klise permintaan maaf tersebut, tapi bagi anda yang sering membaca koran terutama berita-berita (olahraga) nasional contoh kasus diatas adalah contoh yang amat langka.

Bahkan tidak jarang saya mendengar komentar unik dalam membandingkan FIFA dengan PBB. Kadang saya pernah berpikir bahwa Sepp Blater lebih baik daripada sekjen PBB manapun, kerena sepakbola mampu membuat dunia untuk tidak berfikir tentang perang setidaknya untuk selama satu bulan. Sepakbola tampaknya mampu meredam para megalomaniac untuk sejenak melupakan jenis misil atau artileri berat macam apa yang akan mereka gunakan untuk membumihanguskan etnis tertentu.

Tak terasa WC telah menghibur dunia selama 80 tahun. Selama 19 kali penyelenggaraannya telah mampu membuat hampir seluruh warga dunia duduk manis menyaksikan pertandingannya, sembari sesaat melupakan perang, masalah hidup, problem pekerjaan, rutinitas harian ataupun video bokep yang lagi in. Sepakbola adalah candu yang memabukkan. Dan tentu saja pihak yang merasa dirugikan sepertinya adalah para pasangan-pasangan yang untuk sementara merasakan kurangnya perhatian akibat ulah segelintir 22 laki-laki iseng yang berlari mondar-mandir demi sebuah bola bundar.

Maaf ya pacar.. :)


Selamat berpesta warga dunia..!!

Selasa, 15 Juni 2010

Bersepeda dengan playlist hari ini, kemarin, dan (mungkin) besok

Sejak dari 1 bulan yang lalu, saya mulai menggunakan sepeda sebagai alat transportasi utama dalam pulang-pergi kantor - kontrakan (update info: secara sah dan meyakinkan pula saya didaulat sebagai laki-laki tertampan se-Petro yang pulang-pergi kerja dengan bersepeda). Sembari bersepeda dengan jarak tempuh 2,5 km perharinya, handphone dan headset telah menjadi teman wajib dalam mendampingi perjalanan tiap harinya. Selain menyenangkan, bersepeda santai sambil mendengarkan lagu ternyata merupakan ide brilian untuk bisa mengolahragakan masyarakat serta menyelamatkan dunia dari global warming dan resesi ekonomi (setidaknya itu alasan saya kenapa kok belum beli motor).

Ironisnya, walopun hampir satu bulan naik sepeda sambil berdendang ria, ternyata lagu yang diputar pun hanya itu-itu saja...
Berikut adalah teman-teman seperjalanan saya setiap hari:

01 The_dickies : Banana_splitsBagi sodara-sodara yang udah nonton pelem Kick-Ass, pasti sangat luar biasa familiar dengan lagu ini. Inget dengan scene dimana ketika si jagoan kita ini maen ke tempat Rasul dan dengan suksesnya Kick Ass dihajar secara berjamaah oleh anak buah Rasul.... eng ing eng Hit Girl pun muncul!

02 Pure Saturday : SpokenCurrently its not their best song in my own version. Tapi jangan pernah lewatkan lagu ini kerika bersepeda sore hari ketika pulang kantor...lembut dan menyejukkan di telinga :D

03 Belle and Sebastian : Piazza New York CatcherYihaaaaa...
One of my most fave.song ever!!!
Ga bosen-bosen waloupun udah di-rewind 3x hahahaha...
Lagu ini bisa ditemukan di OST-Juno..

04 Jonsi : Sticks & stonesBersepeda dengan backsound lagu ini serasa ikutan toothless si-naga-ompong terbang berpetualang berkelit diantara truk sepanjang jalan Tridarma.

05 Slipknot : Before I ForgetStart the headbanging now!!!
Dijamin naek sepedanya ngos-ngosan sampe kantor...

06 Queen : Somebody To LoveLagu yang sangat mengingatkan dengan teman-teman berkaraoke terbaik yang pernah ada
...

07 Sore : VrijemanThere is no any doubt left, "Vrijeman" might be the most brilliant song Indonesian artist ever made.

08 Monkey to Millionaire : Let's go & Strange is the song in our conversation
Ini dia jagoan baru ane skrang yang mengusung musik alternatif bergenre rock n roll (caile bahasa gw hahaha...)
Full energy!!


Yap...
Percayalah, dengan sedikit hiburan dan percaya diri..
bersepeda akan menjadi sangat-sangat menyenangkan :D

just like Freddie Mercury ever said, "Get on your bikes and ride!!"

Sabtu, 12 Juni 2010

Top 6 Golden Rule in Attending The Wedding Reception

Hadir dalam undangan pernikahan 3x dalam kurun waktu 1 bulan tentunya menjadi rekor pribadi tersendiri bagi saya. Dari 3x kesempatan tersebut, saya belajar beberapa hal yang tentunya menjadi perhatian wajib bagi para "pencari kenikmatan sesaat" ketika undangan tersebut berlangsung.





Baiklah berikut adalah beberapa hal yang perlu saya rekomendasikan bagi sodara-sodari sekalian:

1. Usahakan untuk tidak makan minimal 3 jam sebelum acara dimulai
n.b: Semakin lama waktu anda tidak makan sebelum acara secara linier akan berbanding lurus dengan tingkat pencapaian ketika menikmati jamuan santap siang.

2. Perhatikan kuantitas makanan yang diambil, jaga tiap porsi makanan hanya sepertiga dari porsi ideal anda sehari-hari. Ingat kata-kata mutiara dari bung einstein "Only two things are infinite, the universe and human stupidity, and I'm not sure about the former", tentunya perut anda tidak ada korelasi nya dengan kebodohan manusia, jadi berita buruknya perut anda masih mempunyai limit tertentu. Jagalah!

3. Kurangi untuk mengkonsumsi nasi dari pilihan hidangan yang disajikan. Selain cepat membuat kenyang,nasi tentunya membuthkan waktu yang lama untuk segera langsung dihabiskan. Ingat anda hanya punya kurang dari 1 jam!

4. Kurangi juga untuk mengkonsumsi air minum. Minumlah secukupnya, fokuskan kepada hidangan yang telah tersaji sebelumnya.
n.b: Konsumsi makanan yang berkuah,sehingga sambil menyelam minum aer sop pun memungkinkan.

5. Gunakan kaca mata kuda dan kuliit badak sebagai aksesoris utama. Fokuskan pada buruan anda dan berlindung lah dari pandangan-pandagan sinis orang lain. Jangan malu atau pun minder,anda adalah prajurit di medan perang. Percayalah,no guts no glory !

6. Kurangi bercakap-cakap ketika perburuan dilakukan, selain berpeluang untuk menghabiskan waktu juga mampu meningkatkan resiko tersedak.



Baiklah sekian pencerahan dari saya.
Semoga berhasil kawan!

Oh ya, tidak lupa pula panjatkan pula doa restu untuk yang punya acara..
semoga kelak diberi rahmat dan rezeki yang melimpahkan, dan diberi ingatan yang panjang...
sehinga kalo-kalo ada acara kek gini lagi, doi masih inget buat ngundang saya lagi..
amiiiiiiiiiiiiin..

Sabtu, 24 April 2010

Step 1: Accomplished

Alhamdulillah hasil tes IELTS (yang kedua kalinya) udah keluar..

Writing:6
Speaking:6
Listening:7
Reading:7

Overall: 6,5

Ada sedikit kenaikan di nilai writing yang dulunya 5,5..namun sayangnya saya masih belom bisa juga menaikkan nilai speaking(konon,awak dah cukup pede pas bacot :D)

dan sekarang..
tinggal menentukan langkah berikutnya..

wish me luck,
Bismillah..

Rabu, 31 Maret 2010

The Smiling Man

setiap pagi
ketika hampir setiap ruas jalan telah ramai sesak oleh para pengguna jalan
mungkin peran pak satpam sering terlupakan oleh kita

satu dari bapak-bapak penjaga jalan tersebut mampu menarik perhatian saya..
tidak hanya untuk hari ini,tapi hampir setiap kali saya berpapasan dengan beliau.

seorang satpam, berbadan kecil dan kurus serta berkulit sawo matang
pada setiap aktivitasnya beliau selalu tersenyum tulus sembari menampilkan sikap hormat yang tentunya sangat menyajikan keramahan bagi setiap para pengguna jalan yang melintas,tidak peduli apakah mereka memperhatikan beliau atau tidak..

sekali waktu ketika berpapasan dengan beliau,tetap ditemani dengan senyuman khasnya
saya membalas jamuan keramah-tamahannya dengan sedikit senyuman dan anggukan kepala
dan ternyta pak satpam ini pun membalas rasa hormat saya tersebut dengan mimik muka yang terlihat sangat senang dan tersenyum lebih lebar

hal tersebut ternyata membawa efek positif ke diri saya sendiri
tersenyum kepada orang lain serta dibalas dengan senyuman yang tulus dan indah mampu memberikan euforia berbeda di pagi itu

akhirnya saya baru menyadari pengertian bahwa "senyum itu sodaqoh"
saya yang pagi itu berperan sebagai sang fakir
merasa mendapatkan sumbangan berupa lembaran senyum dan kepingan keramahan dari si kaya

pak satpam itu selalu tersenyum
mungkin beliau bukan orang yang kaya dalam banyaknya materiil
tapi setidaknya dia telah berbagi kekayaan senyumannya setiap hari
yang tentunya tidak semua orang berada untuk mampu se"kaya" beliau


Terima kasih..
telah mengajarkan bahwa senyum itu mudah dan menyenangkan

Senin, 08 Maret 2010

Ayo (jangan) berantem!

akhirnya bisa nonton how i met your mother lagi!
kebetulan kali ini nyambung di season 5-seri 6

Di seri kali ini yang berjudul BIGPIPE menceritakan tentang perbandingan kualitas suatu hubungan di antara Barney-Robin dan Lliy-Marshall.
Konflik diawali saat Barney mengetahui bahwa Marshall mencuci piringnya sendiri atas permintaan Lily. Bagi Barney sangatlah tidak sepantasnya bagi pria untuk mencuci peralatan makannya sendiri. Marshall yang pada awalnya menganggap hal itu bukanlah suatu persoalan malah menelan mentah-mentah provaksi Barney tersebut.

Dan dalam keadaan telah sangat terprovokasi oleh hasutan Barney,maka Marshall pun mulai menyampaikan keberatannya kepada Lily mengenai masalah cuci-mencuci piring tersebut. The funny thing is Marshall delivered his objection in improper way, and of course it confusing lily obviously.
And BOOOOM…!!
The war began

Pertengkaran hebat pun terjadi. Masalah yang dibahas pun menjalar mulai dari masalah sepele mencuci piring, berkembang menjadi pekerjaan-pendapatan bahkan hubungan antara menantu-mertua (perhaps those are crucial issues among couples,rait..)

In the other side, Barney-Robin malah semakin menunjukkan bahwa mereka adalah the most perfect couple alive. Hubungan mereka berdua tampak sangat akur dan kelihatan tanpa pertengkaran sedikit pun. Tentunya hal ini menjadi hal yang mencurigakan bagi Ted. Dan dari hasil investigasi Ted menunjukkan bahwa those romanticism was totally fake. Pasangan ini mempunyai kecenderungan untuk selalu bertengkar, tapi mereka selalu menghindari hal tersebut tanpa mencoba untuk membicarakannya. Mereka berkilah bahwa dengan solusi run away-nya Barney atau Robin getting naked maka masalah pun akan selesai (what a great solution though :D). Finally in a desperate way, they confronting Marshall-Lily to discuss all the problems.

Selama mendengar penjelasan Barney-Robin mengenai pertengkaran mereka yang semakin menjadi-jadi, Marshall-Lily tiba-tiba mampu berbaikan kembali secara cepat dan instant. Tentunya hal tersebut merupakan hal yang sangat di luar akal sehat bagi Barney-Robin. They certainly wondering how come Marshall-Lily able to get along well just in seconds.

“…sometimes you just have to set your ego a side and remember at the love that you have for that person is way more important than winning”
-Marshall and Lily-

Don’t be afraid to get involved in fight
Saya kira bahwa tidak perlu takut untuk bertengkar atau malah mencari-cari alasan untuk menghindar.
Karena dalam pertengkaran tersebut tentunya kita punya ‘kesempatan’ untuk mengenal pasangan masing-masing dari sisi yang berbeda. Proses pendewasaan berpikir pun juga ditantang sedemikian rupa agar mampu menunjukkan telah seberapa pantas kah kita untuk pasangan kita sendiri. Dan tentunya keyakinan juga menjadi tuntutan untuk memastikan bahwa pertengkaran tersebut tidak berpengaruh apapun terhadap hubungan sebelumnya, or even somehow able turning into something more beautiful instead.

Everything which didn’t kill you only make you stronger.
Yang kita butuhkan untuk bertahan dan menang dari ‘pertempuran’ ini berupa keyakinan utuh terhadap pasangan, hubungan yang telah kita jalani sebelumnya, dan tentunya mimpi dan rencana bersama yang telah dirancang untuk masa depan kelak. Finally at the end of it, dengan bermodalkan hal itu seberapa pun besarnya gangguan, sesengit apapun pertengkaran, those conflicts will bring a stronger (both) of you than before.

Fight teach thousand of lessons for those who tolerance.
Pertengkaran mungkin dapat saya analogikan dengan lepasnya gigi susu ketika kecil dulu. Sakit memang, tapi itu hanya sementara. Dan setelah itu gigi dewasa pun akan segera muncul. Gigi yang lebih kuat, kokoh, dan stabil yang tentunya akan dapat memenami dan melindungi kita selamanya.




Please, do not set your own ego in the sake of your top priority
Restarting your point of view from single individual opinion into being more tolerance with others would bring a lovely result of fight.

Marshall obviously had delivered a marvelous lesson for me
who newly established and maintained relationship for now

Thank you Marshall :D

Selasa, 16 Februari 2010

take it or leave it...

Good news Arrived!

The company i work in has opened several opportunities,especially for the new employee to continue their study into the postgraduate level. Yes of course, you can choose overseas for this program.

But since i was failed on my first IELTS test last december, i didnt get the ticket yet for this recent departure, but luckily my name already on their to-be-considered list for the next application :)

hmmmmm...
at first i was in total rejection for this program. It seems quite premature for newbie industrial kid like me to gain more formal education without strengthen the industrial knowledge itself by conducting several experiences in field first. I would love to continue my study but i dont feel quite confidence with what do i have now.

Suddenly the fear of fail in taking the subject during the postgraduate program appears obviously. Lack of fundamental theory and application of physics engineering makes me re-think thousands time before apply for this program earlier.

but..
i'm pretty sure that there would be another 2nd chance for this beautiful opportunity..

Bismillah.
finally,i decided to take the chance..
eventhough there is no any guarantee to be enrolled for the next session, at least i would stand up fight to grab that moment..
i realized that motivations, pride, and hopes of my beloved family,friends and my girl was an comprehensive answer for everything that i fear of.

There is nothing to be afraid of,because the war isn't start yet.
Now it's the time to set up all the preparation in the best way i could.
Re-learn about the whole package from my own discipline as well as its applications in industrial plant,
and
go back again to the english course :)